THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

QmU oRg yaNg ke....

SeKarAng daH nuNjukiN jaM....

Jumat, 21 Desember 2007

NATAL


PENDAHULUAN

Kata Christmas (Hari Natal) berasal dari kata Cristes maesse, frase dalam Bahasa Inggris yang berarti Mass of Christ (Misa Kristus). Kadang-kadang kata Christmas disingkat menjadi Xmas. Tradisi ini diawali oleh Gereja Kristen terdahulu. Dalam bahasa Yunani, X adalah kata pertama dalam nama Kristus (Yesus). Huruf ini sering digunakan sebagai simbol suci. Natal adalah hari raya umat Kristiani untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Tidak ada yang tahu tanggal berapa tepatnya hari lahir Kristus, namun kebanyakan orang Kristen memperingati Hari Natal pada tanggal 25 Desember. Pada hari itu, banyak yang pergi ke gereja untuk mengikuti perayaan keagamaan khusus. Selama masa Natal, mereka bertukar kado dan menghiasi rumah mereka dengan daun holly, mistletoe, dan pohon Natal.

SEJARAH DAN PERAYAAN NATAL DI MASA LALU

Kisah Natal berasal dari Injil Santo Lukas dan Santo Matius dalam Perjanjian Baru. Menurut Lukas, seorang malaikat memunculkan diri kepada para gembala di luar kota Betlehem dan mengabari mereka tentang lahirnya Yesus. Matius juga menceritakan bagaimana orang-orang bijak, yang disebut para majus, mengikuti bintang terang yang menunjukkan kepada mereka di mana Yesus berada. Catatan pertama peringatan hari Natal adalah tahun 336 Sesudah Masehi pada

kalender Romawi kuno, yaitu pada tanggal 25 Desember. Perayaan ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh perayaan orang kafir (bukan Kristen) pada saat itu. Sebagai bagian dari perayaan tersebut, masyarakat menyiapkan makanan khusus, menghiasi rumah mereka dengan daun-daunan hijau, menyanyi bersama dan tukar-menukar hadiah. Kebiasaan-kebiasaan itu lama-kelamaan menjadi bagian dari perayaan Natal. Pada akhir tahun 300-an Masehi agama Kristen menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi. Di tahun 1100 Natal telah menjadi perayaan keagamaan terpenting di Eropa, di banyak negara-negara di Eropa dengan Santo Nikolas sebagai lambang usaha untuk saling memberi. Hari Natal semakin tenar hingga masa Reformasi, suatu gerakan keagamaan di tahun 1500-an . Gerakan ini melahirkan agama Protestan. Pada masa Reformasi, banyak orang Kristen yang mulai menyebut Hari Natal sebagai hari raya kafir karena mengikutsertakan kebiasaan tanpa dasar keagamaan yang sah. Pada tahun 1600-an, karena adanya perasaan tidak enak itu, Natal dilarang di Inggris dan banyak koloni Inggris di Amerika. Namun, masyarakat tetap meneruskan kebiasaan tukar-menukar kado dan tak lama kemudian kembali kepada kebiasaan semula. Pada tahun 1800-an, ada dua kebiasaan baru yang dilakukan pada hari Natal, yaitu menghias pohon Natal dan mengirimkan kartu kepada sanak saudara dan teman-teman. Di Amerika Serikat, Santa Claus (Sinterklas) menggantikan Santo Nikolas sebagai lambang usaha untuk saling memberi. Sejak tahun 1900-an, perayaan Natal menjadi semakin penting untuk berbagai bisnis.

PERAYAAN KEAGAMAAN

Bagi kebanyakan orang Kristen, masa Xmas mulai pada hari Minggu yang paling dekat dengan tanggal 30 November. Hari ini adalah hari raya Santo Andreas, salah satu dari keduabelas rasul Kristus. Hari Minggu tersebut disebut hari pertama masa Adven, yaitu masa 4 minggu saat umat Kristiani mempersiapkan perayaan Natal. Kata adven berarti datang, dan mengacu pada kedatangan Yesus pada hari Natal. Untuk merayakan masa Adven, empat buah lilin, masing-masing melambangkan hari Minggu dalam masa Adven, diletakkan dalam suatu lingkaran daun-daunan. Pada hari Minggu pertama, keluarga menyalakan satu lilin dan bersatu dalam doa. Mereka mengulangi kegiatan ini setiap hari Minggu dalam masa Adven, dengan menambahkan satu lilin lagi setiap kalinya. Sebuah lilin merah besar yang melambangkan Yesus, ditambahkan pada lingkaran daun-daunan itu pada Hari Natal. Untuk kebanyakan umat Kristiani, masa Adven memuncak pada Misa tengah malam atau peringatan keagamaan lain pada malam sebelum Natal (Malam Natal), tanggal 24 Desember. Gereja-gereja dihiasi dengan lilin, lampu, dan daun-daunan hijau dan bunga pointsettia. Kebanyakan gereja juga mengadakan perayaan pada hari Natal. Masa Natal berakhir pada hari Epifani, tanggal 6 Januari. Untuk gereja Kristen Barat, Epifani adalah datangnya para majus di hadirat bayi Yesus. Menurut umat Kristen Timur, hari tersebut adalah perayaan pembaptisan Kristus. Epifani jatuh 12 hari setelah hari Natal.

TUKAR MENUKAR KADO

Kebiasaan untuk tukar menukar kado pada sanak-saudara dan teman-teman pada hari khusus di musim dingin kemungkinan bermula di Romawi Kuno dan Eropa Utara. Di daerah-daerah tersebut, orang-orang memberikan hadiah pada satu sama lain sebagai bagian dari perayaan akhir tahun. Pada tahun 1100, di banyak negara-negara Eropa, Santo Nikolas menjadi lambang usaha saling memberi. Menurut legenda, Santo Nikolas membawakan hadiah-hadiah untuk anak-anak pada malam sebelum perayaannya, tanggal 6 Desember. Tokoh-tokoh yang bukan keagamaan menggantikan Santo Nikolas di berbagai negara tak lama setelah reformasi, dan tanggal 25 Desember menjadi hari untuk tukar-menukar kado. Kini di Amerika Serikat, Santa Claus membawakan hadiah untuk anak-anak.

MALAM NATAL 24 Desember , Hari libur keagamaan dan sekuler

Karena pada dasarnya malam Natal adalah hari raya keagamaan, hari tersebut tidak dianggap sebagai hari libur resmi. Gereja-gereja mengadakan perayaan pada malam itu. Orang-orang memperhatikan gua Natal (replika dari kandang domba tempat Yesus lahir, dengan patung-patung Yesus, Maria, Yosef, gembala-gembala dan hewan-hewan) sambil menyanyikan lagu-lagu Natal. Orang-orang dewasa minum eggnog, semacam susu telur madu, yaitu campuran krim, susu, gula, telur kocok dan brandy (semacam minuman beralkohol) atau rum. Menurut kisahnya, pada malam Natal, Santa Claus menaiki kereta salju penuh hadiah, ditarik oleh delapan ekor rusa kutub. Santa Claus lalu terbang menembus awan untuk mengantarkan hadiah-hadiah itu kepada anak-anak di seluruh dunia. Untuk mempersiapkan kunjungan Santa, anak-anak Amerika mendengarkan orangtuanya membacakan The Night Before Christmas (Malam Sebelum Natal) sebelum tidur pada Malam Natal. Puisi tersebut dikarang oleh Clement Moore di tahun 1832.

Dulu, anak-anak menggantungkan stoking atau kaus kaki besar di atas perapian. Santa turun dari cerobong asap dan meninggalkan permen dan hadiah-hadiah dalam kaus kaki itu untuk anak-anak. Kini, tradisi itu tetap diteruskan, namun kaus kakinya digantikan oleh tas kain merah berbentuk kaus kaki. Xmas juga secara tradisi merupakan saat untuk berhenti bertengkar. Hari Raya Natal (Pesta Natal) 25 Desember Hari ini merupakan hari libur keagamaan maupun sekuler. Umat Kristiani merayakan peringatan kelahiran Yesus dari Nazareth.

SEJARAH NATAL

Kata Christmas (Hari Natal) berasal dari kata Cristes maesse, frase dalam Bahasa Inggris yang berarti Mass of Christ (Misa Kristus). Kisah Natal berasal dari Perjanjian Baru dari Alkitab. Seorang malaikat menampakkan diri pada para gembala dan memberitahu mereka bahwa Sang Juru Selamat telah lahir ke dalam keluarga Maria dan Yusuf di sebuah kandang domba di Betlehem. Tiga orang bijak dari Timur, yang disebut para majus, mengikuti bintang istimewa yang menuntun mereka kepada bayi Yesus, yang mereka sembah dan beri hadiah emas, kemenyan dan mur.

PERAYAAN NATAL

Karena sebetulnya Natal merupakan hari raya keagamaan, hari tersebut bukan merupakan hari libur resmi. Namun, karena kebanyakan orang Amerika Serikat adalah orang Kristen, hari itu adalah hari di saat kebanyakan bisnis tutup dan hari di mana paling banyak pekerja, termasuk karyawan pemerintah, diliburkan. Pulang ke rumah (termasuk pulang kampung) merupakan kebiasaan yang sangat dihormati. Selain dari tradisi yang sangat bersifat keagamaan, kebanyakan kebiasaan di saat Xmas juga dilakukan oleh orang-orang yang tidak relijius atau tidak memeluk agama Kristen. Biasanya, umat Kristiani merayakan Xmas menurut tradisi gereja mereka masing-masing.

Ada berbagai macam ibadah keagamaan di gereja yang dilakukan oleh keluarga-keluarga sebelum mereka keliling untuk mengunjungi sanak-saudara dan teman-teman.

Natal menurut tradisi Amerika:

Tukar menukar kado

Mengirim kartu ucapan kepada sanak-saudara dan teman-teman. Menjadi populer sejak tahun 1800-an. Lagu-lagu Natal, yang disebut carol, dinyanyikan dan didengarkan selama masa liburan. Menjadi populer sejak tahun 1800-an. Menghias rumah. Kebanyakan orang Amerika menghias pohon Natal, yaitu pohon cemara atau pohon buatan, di rumah-rumah mereka. Lampu-lampu dan lingkaran daun-daunan dari pohon empat musim, mistletoe dan ucapan Selamat Natal diletakkan di dalam dan di luar banyak rumah. Menjadi populer sejak tahun 1800-an.

Makan Malam Natal, seringkali dengan kalkun. Selain itu, banyak yang mengadakan pesta perjamuan persis sebelum dan sesudah Natal.

Santa Claus. Tokoh ini berasal dari kisah lama tentang seorang Santo Kristiani bernama Nikolas dan dari dewa Norwegia yang bernama Odin. Para imigran membawa Bapa Natal atau Santo Nikolas ke Amerika Serikat. Namanya lambat laun berubah menjadi Santa Claus, dari nama Belanda untuk Bapa Natal abad ke-empat, Sinter Claas. Sekalipun asalnya dari mitologi Norwegia sebelum ajaran Kristen, Santa Claus baru menjadi tokoh yang kita kenal sekarang di Amerika Serikat. Orang Amerika memberikannya janggut berwarna putih, mendandaninya dengan baju merah dan menjadikannya seorang tua yang riang dengan pipi yang merah dan sinar di matanya. Santa Claus adalah tokoh mitos yang dikatakan tinggal di Kutub Utara, di mana beliau membuat mainan sepanjang tahun.

Amal. Natal juga merupakan saat di mana orang Amerika menunjukkan kemurahan hati kepada orang-orang yang kurang beruntung. Uang dikirimkan ke rumah sakit dan panti asuhan atau dibuat dana khusus untuk membantu fakir miskin.

Xmas secara tradisi merupakan saat untuk menghentikan segala macam pertempuran dan pertikaian.

Read More......

TAHUN BARU gaK Lama Lagi...!!!


Dah jaDi rutiNitaS baGi manUsia buat ngeRayain peRgantian taHun,, baNyak bNget haL yaNg diLakuin muLai daRi maeN kmBang apI,, peTasan,, dan bAnyaK Lagi...
SaLah saTunya yaNg paLing baNyak iTu adaLah teRompet...
TepaT pada jaM 12 maLam taNggaL 31 deSember sMua oRang tLah beRsiaP meNiupKan terOmpetNya sEbagaI peRtanda taHun tLah berGanti...
dan saaT itU juGa taHun LaLu ditu2p oLeh sEmua oRang daN berhaRap tahun ini akan jaDi Lebih baiK daRi taHUn sebeLumnya...

Dan aKu juGa berhaRap sMua haL yaNg Lalu kiTa simpan sebagai keNangan dan meNjadi pEndorong ke depaN agaR jaDi LebiH baik...

Read More......

IDUL ADHA dLam PeRspeKtif pEnaNggaLan


Idul Adha merupakan salah satu hari besar agama Islam yang dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Pada hari tersebut, umat Islam disunahkan untuk melaksanakan shalat Ied dua rakaat dan melakukan pemotongan hewan kurban, seperti unta, sapi, dan kambing.

Di samping itu, umat Islam juga disunahkan untuk menunaikan puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Dalam perspektif penanggalan, Dzulhijjah merupakan bulan ke-12 (dua belas) yang sekaligus bulan terakhir dalam penanggalan Hijriah. Penanggalan Hijriah merupakan sistem penanggalan yang didasarkan pada siklus pergerakan Bulan mengelilingi Bumi."



Bulan rata-rata memerlukan 29,53 hari menempuh siklus sinodisnya. Siklus sinodis adalah dasar perhitungan bulan dalam penanggalan yang didasarkan pada penampakan bulan seperti kalender Hijriah dan kalender Cina. Inilah yang mendasari jumlah hari dalam sebulan terdiri dari 29 30 hari.
Awal bulan Hijriah

Salah satu hal yang membedakan penanggalan Hijriah dengan kalender lainnya adalah peraturan yang digunakan. Peraturan penanggalan hijriah disandarkan pada Al Qur'an dan Hadis yang sekaligus sebagai sumber hukum dalam agama Islam.

Beberapa aturan dasar penanggalan Hijriah adalah (1) Satu tahun terdiri dari 12 bulan. Hal ini didasarkan firman Allah (QS. 9:36) yang artinya, "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.(2) Awal bulan ditandai dengan hilal. Hal ini didasarkan pada firman Allah (QS. 2:189) yang artinya, "Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji", dan beberapa Hadis Nabi yang berkaitan dengan puasa di antaranya, "Berpuasalah kamu karena melihat hilal, dan berbukalah (mengakhiri puasa) kamu karena melihat hilal. Jika terhalang olehmu, maka genapkanlah (istikmal menjadi 30 hari)".

Berdasarkan Al Quran dan Hadis Nabi tersebut, para ulama sepakat bahwa penanggalan Hijriah merupakan sistem penanggalan yang didasarkan pada pergerakan Bulan dalam mengelilingi Bumi (Lunar Calendar) dan awal bulan ditandai dengan hilal.

Dibandingkan dengan konsep penanggalan Masehi dan penanggalan Cina, penanggalan Hijriah mempunyai konsep yang paling sederhana.

Penanggalan Hijriah yang didasarkan pada astronomical phenomena tidak mengenal istilah tahun kabisat dan satu tahun terdiri dari 12 bulan yang tidak bergantung pada posisi matahari.

Namun, dalam praktiknya, penanggalan Hijriah-hingga kini-belum mempunyai peraturan baku yang dipergunakan secara internasional. Faktor utama yang menjadi kendala adalah muatan Fiqh yang terdapat dalam penanggalan Hijriah, di antaranya pengertian hilal.
Hilal

Apa yang dimaksud dengan hilal?

Jika merujuk pada Hadis Nabi tentang puasa, hilal dapat diterjemahkan sebagai sabit bulan yang pertama kali terlihat dengan mata setelah ijtimak terjadi. Secara astronomi, ijtimak atau konjungsi terjadi jika Matahari dan Bulan berada pada bujur ekliptika yang sama.

Perkembangan ilmu hisab (baca: astronomi) menjadikan pengertian rukyat hilal turut berkembang. Sebagian ulama meyakini bahwa rukyat hilal yang dilakukan pada masa Rasulullah SAW dapat digantikan dengan perhitungan (hisab) posisi hilal.

Perkembangan pengertian tersebut melahirkan kriteria awal bulan yang beragam di antaranya imkan rukyat dan wujudul hilal. Perbedaan kriteria awal bulan inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan dalam melaksanakan ibadah dan merayakan hari besar agama.

Kriteria imkan rukyat mensyaratkan ketinggian tertentu yang memungkinkan hilal untuk dapat dirukyat dengan mata, sedangkan kriteria wujudul hilal hanya mensyaratkan ijtimak dan bulan terbenam setelah matahari semata.

Mereka yang menggunakan kriteria imkan rukyat akan merayakan Idul Adha 1423 H pada tanggal 12 Februari 2003, sedangkan bagi yang menggunakan wujudul hilal akan merayakannya pada tanggal 11 Februari 2003.
Kapan Arab Saudi ber-Idul Adha?

Arab Saudi sebagai sebuah negara Islam yang mempunyai kriteria penanggalan Hijriah sendiri. Selama ini, masyarakat umum beranggapan bahwa penanggalan Hijriah Arab Saudi menggunakan rukyat.

Ternyata, anggapan tersebut keliru. Penanggalan Arab Saudi didasarkan pada hisab semata. Kriteria awal bulan yang digunakan juga sering berubah. Paling tidak, Arab Saudi telah dua kali mengganti kriteria awal bulan yang digunakannya, yaitu pada tahun 1420 H dan 1423 H.

Kriteria yang saat ini digunakan menyatakan, "Jika pada tanggal 29 dalam penanggalan Hijriah telah memenuhi 2 (dua) kondisi, yaitu (1) Konjungsi telah terjadi sebelum Matahari tenggelam, dan (2) Bulan tenggelam setelah Matahari, maka keesokan harinya telah masuk bulan baru (tanggal 1)".

Berdasarkan kriteria tersebut, Arab Saudi akan merayakan Idul Adha pada tanggal 11 Februari 2003. Hal ini disebabkan pada tanggal 1 Februari 2003 kedua kondisi tersebut telah terpenuhi untuk wilayah Arab Saudi.

Kriteria Arab Saudi tersebut sama dengan konsep wujudul hilal yang digunakan organisasi kemasyarakatan (ormas) Muhammadiyah dan Persis di Indonesia. Kesamaan kriteria tersebut tidak menjamin umat Islam di Indonesia dan Arab Saudi berhari raya pada hari yang sama. Kalaupun sama, lebih karena suatu kebetulan semata.
Kaji aspek kalender

Hingga kini, pemerintah belum dapat menyatukan berbagai kriteria awal bulan yang digunakan dalam masyarakat. Berbagai kesepakatan yang ada seringkali tidak ditaati. Begitu juga kajian yang dilakukan umumnya masih berkutat pada permasalahan fiqh, tanpa menyentuh aspek yang mendasari sistem penanggalannya sendiri.

Padahal, pelaksanaan ibadah dalam Islam, seperti shalat dan puasa, sangat terkait dengan fenomena astronomi, khususnya Matahari dan Bulan. Begitu juga dengan sistem penanggalan Hijriah yang didasarkan pada pergerakan Bulan dalam mengelilingi Bumi.

Oleh karena itu, sekiranya permasalahan fiqh dapat dipisahkan terlebih dahulu, maka untuk mengkaji aspek kalendernya bisa menjadi lebih sederhana. Meskipun sangat sulit melepaskan aspek fiqh dari penanggalan Hijriah karena penanggalan Hijriah identik dengan pelaksanaan ibadah yang merupakan bagian dari fiqh.

Kalaupun tidak, pemerintah bersama ormas yang berkepentingan dengan penanggalan Hijriah mencoba bersepakat untuk menyerahkan konsep penanggalan Hijriah tersebut kepada suatu institusi ilmiah yang berkompeten.

Apa pun keputusan dan produk yang dihasilkan oleh institusi ilmiah tersebut harus diikuti. Hal tersebut dilakukan oleh Arab Saudi sehingga, meskipun kriteria yang digunakan sering mendapat "catatan" dari berbagai pihak, kesatuan dalam negeri tetap dapat dijaga.

Hal yang sama diterapkan pada penanggalan Cina yang merupakan lunisolar calendar. Tanggung jawab perhitungan kalender Cina diserahkan kepada Institute Astronomy of Nanjing dan Purple Mountain Observatory di Nanjing. Dengan demikian, pelaksanaan Imlek dapat dilakukan secara serentak seluruh dunia.

Selamat merayakan Idul Adha 1428 H, semoga perbedaan yang kerap dan masih akan terus terjadi tidak mengurangi kekhusyukan dalam melaksanakan ibadah shalat Id.

Read More......

MAin juGa yUk..

Ini peLiharaAnqU.... The purPLe buNny...